Selasa, 30 Juli 2019

Lockheed F-104 Starfighter Side Profiles (Lieuwe De Vries)

CF-104 No.441 Tactical Fighter Squadron RCAF (Royal Canadian Air Force), CFB Baden-Soellingen (Germany) circa 1977.

CF-104 No.439 Tactical Fighter Squadron RCAF (Royal Canadian Air Force), Tiger Meet 1977 in RAF Greenham Common (UK).

CF-104D 334th Squadron RoNAF (Royal Norwegian Air Force), Bodo Main Air Station (Norway) circa 1983.

F-104DJ 202nd Hikotai JASDF (Japan Air Self Defense Force), Nyutabaru AB (Miyazaki, Japan) circa 1980.


F-104G 4 Stormo AMI (Aeronautica Militare Italiana), Grosseto AB (Tuscany, Italy) circa 1963.

F-104G 4 Stormo AMI (Aeronautica Militare Italiana), Grosseto AB (Tuscany, Italy) circa 1989.

F-104G 69th Tactical Fighter Training Squadron USAF (United States Air Force), Luke AFB (Arizona, USA) circa 1965.

F-104G 331st Squadron RoNAF (Royal Norwegian Air Force), Bodo Main Air Station (Norway) circa 1974.

F-104G 336th Fighter Bomber Squadron HAF (Hellenic Air Force), Araxos AB (Patras, Greece) circa 1993.

F-104G 350th Squadron Force Aerienne Belge (Belgian Air Force), Brustem AB (Sint-Truiden, Belgium) circa 1969.

F-104G TuAF (Turkish Air Force) ex-Koninklijke Luchtmacht, Leeuwarden AB (Friesland, Netherlands) circa 1980.

F-104G Eskedrille 723 RDAF (Royal Danish Air Force), Aalborg AB (Aalborg, Denmark) circa 1970.

F-104G Jagdbombergeschwader 33 Luftwaffe (German Air Force), Buchel AB (Germany) circa 1963.

F-104G Jagdbombergeschwader 32 Luftwaffe (German Air Force), Lechfeld AB (Germany) circa 1983.

F-104G Jagdgeschwader 71 Luftwaffe (German Air Force), Wittmundhafen AB (Germany) circa 1964.

F-104G Jagdgeschwader 74 Luftwaffe (German Air Force), Neuburg AB (Germany) circa 1974.

F-104G MFG 2 Flugzeug Geschwader der Bundesmarine, Eggebek AB (Germany) circa 1986.

F-104J 203rd Hikotai JASDF (Japan Air Self Defense Force), Chitose AB (Hokkaido, Japan) circa 1979.

F-104J 202nd Hikotai JASDF (Japan Air Self Defense Force), Nyutabaru AB (Miyazaki, Japan) circa 1979.

F-104N Dryden Research Facility NASA, Edwards AFB (California, USA) circa 1966.

F-104S 51 Stormo AMI (Aeronautica Militare Italiana), Istrana AB (Treviso, Italy) circa 1983.

F-104S-ASA-M 9 Stormo AMI (Aeronautica Militare Italiana), Grazzanise AB (Caserta, Italy) circa 2004.

RF-104G 306th Squadron Koninklijke Luchtmacht, Volkel AB (Uden, Netherlands) circa 1983.

TF-104G 322nd Squadron Koninklijke LuchtmachtLeeuwarden AB (Friesland, Netherlands) circa 1969.

TF-104G 418th Tactical Fighter Training Squadron USAF (United States Air Force), Luke AFB (Arizona, USA) circa 1976.

Sabtu, 20 Juli 2019

Osprey Combat Aircraft Vol.78

F4U Corsair Units of the Korean War
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 4,5 mb
Page numbers : 96
File type : True PDF (high resolution)
Language : English
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Vought F4U Corsair merupakan pesawat pembom-tempur maritim veteran PD-II bermesin piston yang masih menjadi andalan utama US Navy dan USMC ketika terlibat perang di Semenanjung Korea (1950-1953) melawan kekuatan komunis Korea Utara, Cina, dan Uni Soviet. Meskipun harus melawan MiG-15 yang bermesin jet dan terbang lebih cepat, F4U Corsair ditangan pilot tempur berpengalaman seperti Kapten Jesse G. Folmar (USMC) ternyata bisa mencetak kill. Begitu pula dengan Letnan Guy Pierre Bordelon (US Navy) yang berhasil menjadi ace pesawat tempur baling-baling bermesin piston (F4U-5N Corsair) satu-satunya di Perang Korea. Ebook kali akan menceritakan juga kisah para pilot tempur Corsair lainnya dari US Navy dan USMC saat mereka terlibat dalam perang mematikan di Semenanjung Korea.

Cover

Preview


Osprey Combat Aircraft Vol.66

C-47/R4D Skytrain Units of the Pacific and CBI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 4,5 mb
Page numbers : 96
File type : True PDF (high resolution)
Language : English
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Douglas C-47 Skytrain (R4D) merupakan pesawat angkut militer yang dikembangkan dari varian sipil DC-3 Dakota. Pesawat ini merupakan tulang punggung dari armada angkutan militer AS dan sekutunya pada saat PD-II berkecamuk, baik di Eropa, Afrika, dan juga Asia-Pasifik. Ebook kali ini akan membahas kiprah unit-unit udara C-47/R4D dari militer AS dan sekutunya di Pasifik, Burma, dan India ketika berperang melawan Jepang.

Cover

Preview


Osprey Combat Aircraft Vol.62

US Navy PBY Catalina Units of the Pacific War
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 3,2 mb
Page numbers : 96
File type : True PDF (high resolution)
Language : English
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pesawat amfibi serba guna PBY Catalina buatan pabrik Consolidated Aircraft asal Amerika Serikat ini banyak digunakan saat Perang Pasifik berkobar (1942-1945). Fungsinya saat itu lebih banyak sebagai pesawat SAR dan pengintai, meski sesekali dapat juga berperan sebagai pembom dan penyerang. Peran ofensif ini bisa dilakukan karena PBY Catalina dilengkapi tiga senapan mesin kaliber 7,62 mm, dua senapan mesin kaliber 12,7 mm, serta muatan bom/torpedo hingga 1.800 kg. Simak aksi seru para awak Catalina US Navy saat bertempur melawan AL Kekaisaran Jepang di Perang Pasifik pada edisi ebook kali ini.

Cover

Preview


Rabu, 17 Juli 2019

Three Side Profile MiG-25P Foxbat-A

MiG-25P Foxbat-A 83rd GvIAP/19th VA PVO
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 846 kb
Sheet size : A3
File type : PDF (high resolution) & PNG
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Preview

Three Side Profile F-86E Sabre

F-86E Sabre 25th FIS/51st FIW USAF
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 822 kb
Sheet size : A3
File type : PDF (high resolution) & PNG
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Preview

Three Side Profile MH-60G Pave Hawk

MH-60G Pave Hawk 55th SOS USAF
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 676 kb
Sheet size : A3
File type : PDF (high resolution) & PNG
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Preview

Sabtu, 13 Juli 2019

Model Kit Review : Hasegawa F/A-18E Super Hornet Skala 1/72

Hello modeller... Di malam akhir pekan ini, kita akan mereview salah satu model kit populer dari pabrikan Hasegawa asal Jepang, Boeing F/A-18E Super Hornet skala 1/72. Hasegawa merilis produk kit keluarga Super Hornet skala 1/72 perdananya pada tahun 2003, yaitu varian double seater F/A-18F. Kemudian pada tahun 2004, giliran varian single seater F/A-18E yang dirilis. Kit yang akan kita review adalah F/A-18E dengan special livery dari VFA-147 "Argonauts" US Navy. Tampilan box art-nya dapat anda lihat pada foto di bawah ini.

Box art dari kit Hasegawa F/A-18E Super Hornet VFA-147 Argonauts Nr.09188 skala 1/72. Kit ini berlabel limited edition karena decal-nya hanya diterbitkan untuk satu musim saja.

Kit ini dirilis pertama kali tahun 2012 dengan moulding yang sama dengan isi kit F/A-18E yang dirilis tahun 2004. Jadi hanya sebatas diganti decal-nya saja. Dalam box-nya terdapat 118 parts yang tersusun pada 11 ranting sprue berwarna light grey dan satu clear sprue. Selain itu terdapat satu set polycaps berwarna hitam yang bisa dipakai untuk membuat horizontal stabilizer-nya dapat digerakan (movable). Supaya lebih jelas, berikut ini adalah tampilan dari isi kit Hasegawa F/A-18E Nr.09188 skala 1/72.

Ranting sprue yang didominasi komponen main fuselage dan komponen landing gear. Kit Hasegawa F/A-18E ini sudah merepresentasikan Super Hornet dari Block-II yang bisa diketahui dari bentuk exhaust stacks-nya.

Beberapa ranting sprue yang didominasi komponen sayap utama dan sayap vertikal. Kualitas cetakan plastik dari kit F/A-18E produksi Hasegawa sangat bagus dan cukup presisi, dengan detail garis panel yang crisp dan beraliran engraved. Sangat mewakili kualitas produk-produk model kit asal Jepang yang umumnya dikenal excellent.

Sepasang ranting sprue yang didominasi komponen pylon senjata. Cukup suprise juga karena Hasegawa berbaik hati menyertakan sepasang komponen rudal AIM-9X Sidewinder dan sepasang rudal AIM-120 AMRAAM. Umumnya kit-kit pesawat tempur terbaru dari Hasegawa tidak dilengkapi dengan senjata, karena Hasegawa menjualnya secara terpisah pada produk Hasegawa Aircraft Weapons Series. Selain itu disediakan pula komponen AN/ASQ-228 ATFLIR targeting pod dan sepasang double ejector racks.

Sepasang ranting sprue yang berisi komponen drop tanks, horizontal stabilizersejection seats, dan exhaust nozzle.

Clear parts untuk canopy yang bisa diposisikan dalam kondisi terbuka. Selain itu terdapat juga satu set polycaps sebagai bantalan untuk pemasangan horizontal stabilizer.

Berbicara mengenai pilihan produk model kit dari keluarga F/A-18E/F Super Hornet skala 1/72 yang juga sering disebut "Super Bug" atau "Rhinos" ini, pabrikan model kit Italeri asal Italia sudah terlebih dahulu merilisnya pada tahun 1997 melalui varian F/A-18E. Kit ini kemudian di-rebox oleh Revell AG dan Tamiya. Baru pada tahun 2003 pihak Italeri merilis varian double seater F/A-18F yang hampir bersamaan dengan dirilisnya F/A-18F produksi Hasegawa. Secara kualitas, produk Super Hornet Hasegawa terlihat lebih baik dari Italeri.

Memasuki tahun 2009, giliran Revell AG dari Jerman yang merilis produk Super Hornet-nya sendiri yang diawali dengan varian single seater F/A-18E berskala 1/72. Produk Super Hornet buatan Revell ini banyak disebut modeller sebagai yang terbaik di kelas 1/72. Tiga tahun kemudian (2012), Revell AG merilis varian double seater F/A-18F dengan livery dari VFA-103 "Jolly Rogers" US Navy pada box art-nya.

Decal sheet untuk kit Hasegawa F/A-18E Super Hornet skala 1/72 Nr.09188. Kualitasnya sangat bagus dan dicetak oleh Cartograph dari Italia. Opsi livery yang disediakan hanya untuk dua pesawat Commander Air Group (CAG) VFA-147 pada periode tahun 2010 dan 2011.

Dan yang paling terbaru adalah rilisan dari pabrikan Academy asal Korea Selatan dengan varian double seater F/A-18F yang juga ber-livery VFA-103 "Jolly Rogers" US Navy. Kit F/A-18F Academy pertama kali dirilis pada tahun 2016 dan di-rebox juga oleh Doyusha. Pada tahun 2017, giliran varian single seater F/A-18E yang dirilis Academy dengan livery VFA-143 "Pukin' Dogs" US Navy.

Dari semua produsen kit Super Hornet skala 1/72, Hasegawa terbukti paling rajin merilis decal scheme yang paling variatif dan berlabel limited edition. Selain itu Hasegawa juga sudah merilis produk varian EA-18G Growler sejak tahun 2011. Growler adalah varian jamming electronic aircraft yang dikembangkan dari F/A-18F. Ironisnya, malah pabrikan Dragon asal Hongkong yang pertama kali merilis produk EA-18G Growler skala 1/72 tahun 2007 berdasarkan update parts dari kit Hasegawa yang di-rebox.

Tampilan kit Hasegawa F/A-18F Super Hornet VFA-147 Argonauts US Navy skala 1/72 yang sudah jadi. Model ini dibuat oleh salah seorang anggota IPMS USA, Matthew Cottrell.

F/A-18E Super Hornet merupakan pengembangan dari varian F/A-18C Hornet dengan ukuran yang diperbesar hampir 25%. Skadron VFA-147 Argonauts sendiri baru mengoperasikan F/A-18E pada Oktober 2007 setelah sebelumnya pernah diperkuat A-7E Corsair-II dan F/A-18C Hornet. Januari 2018, VFA-147 mulai melakukan transisi ke pesawat Lockheed Martin F-35C Lightning-II.

Sudah banyak modeller yang mereview proses pembuatan beserta hasil karyanya dari keluarga kit Super Hornet skala 1/72 buatan Hasegawa ini, meski untuk yang ber-livery VFA-147 special scheme masih terhitung jarang. Untuk harganya juga cukup reasonable dan tidak sulit untuk membelinya di toko-toko model kit offline maupun online, karena secara umum kit Super Hornet produksi Hasegawa bukan kategori short run kit. Bagi yang sudah lama menyimpan koleksi kit ini di lemari dari berbagai variasi decal scheme, ayo kumpulkan semangat untuk memulai proses perakitannya.

Kamis, 11 Juli 2019

Osprey Combat Aircraft Vol.49

Iranian F-14 Tomcat Units in Combat
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
File size : 3,5 mb
Page numbers : 96
File type : True PDF (high resolution)
Language : English
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada negara lain diluar Amerika Serikat dan Iran yang mengoperasikan armada F-14 Tomcat buatan Grumman. Jet tempur awak ganda dan juga bermesin ganda ini dirancang untuk beroperasi dari kapal induk dan dilengkapi rudal anti-pesawat jarak jauh, Hughes AIM-54 Phoenix. Selain bentuknya yang "macho", sayapnya juga dapat dirubah posisinya secara otomatis (variable geometry wings). Tidak banyak negara sekutu Amerika Serikat pada era tahun 70an yang diizinkan untuk membelinya, atau sanggup membelinya karena harganya yang sangat mahal. Arab Saudi, Israel, serta Jepang lebih memilih F-15 Eagle. Berbeda dengan Iran yang pada masa kepemimpinan Shah Mohammad Reza Pahlevi merupakan sekutu dekat AS di Timur-Tengah. Shah Iran terakhir itu berani ikut membiayai proyek Tomcat sehingga bisa membeli 80 F-14A yang tidak dilengkapi perangkat take off/landing di kapal induk. Namun aksi Persian F-14 Tomcat baru dimulai setelah Shah Iran digulingkan dan Irak menyerbu Iran pada September 1980. F-14 Iran diklaim mengantongi 100 kills lebih saat bertarung dengan pesawat tempur AU Irak dan sekutunya selama perang delapan tahun. Sangat seru kan...? Nah, cerita lengkapnya dapat anda baca pada ebook edisi kali ini.

Cover

Preview